Departemen Pendidikan Luar Biasa FIP Universitas Negeri Malang mengadakan serangkaian sesi pengajaran yang luar biasa. Selama tiga kali pertemuan, praktisi terkemuka dari berbagai lembaga pendidikan di Indonesia berkolaborasi dengan Dosen di Departemen Pendidikan Luar Biasa untuk menyampaikan materi yang mendalam dan inspiratif. Pengajaran ini berlangsung selama total 12 jam, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar langsung dari para ahli di bidangnya.

Para praktisi yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah:

  1. Riski Prasetya Arbi, M.Pd dari SMKN 8 Surabaya
  2. Dra. Kustiatun Widianingsih, M.Phil.SNE dari Cabdindik Wilayah Kota Malang – Kota Batu Provinsi Jawa Timur
  3. Dirham Gumawang Andipurnama, S.Pd dari SKH N 01 Pandeglang
  4. Dede Supriyanto, S.Pd, M.Ed dari BBGP Jawa Barat
  5. Sri Wahyuni, S.Pd dari SDLB YPABK Muncar
  6. Eni Rachmawati, S.Pd., M.Pd dari SLBN Pembina Tk. Nasional Bag. C Malang

Mereka mengajar mata kuliah yang sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan khusus, yaitu:

  1. Pendidikan Anak dengan Autisme
  2. Pendidikan Anak Tunaganda
  3. Pendidikan Anak dengan Hambatan Pendengaran

Setiap sesi pengajaran membawa nuansa yang berbeda dengan pengetahuan praktis dan teori yang mendalam. Riski Prasetya Arbi membuka rangkaian pengajaran dengan membahas berbagai strategi dalam Pendidikan Anak dengan Autisme, memberikan wawasan tentang pendekatan-pendekatan terbaru dalam menangani anak-anak dengan kondisi tersebut.

Selanjutnya, Dra. Kustiatun Widianingsih berbagi pengalaman berharga mengenai Pendidikan Anak Tunaganda. Beliau memaparkan berbagai metode dan teknik yang telah terbukti efektif dalam mendukung perkembangan anak dengan kebutuhan ganda, serta bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.

Dirham Gumawang Andipurnama melanjutkan dengan pengajaran yang penuh inspirasi tentang Pendidikan Anak dengan Hambatan Pendengaran. Beliau mengajarkan teknik-teknik komunikasi dan strategi pengajaran yang dapat membantu anak-anak dengan hambatan pendengaran untuk belajar secara optimal.

Tidak ketinggalan, Dede Supriyanto, Sri Wahyuni, dan Eni Rachmawati juga memberikan kontribusi yang sangat berharga. Mereka berbagi pengalaman dan pengetahuan praktis dari lapangan, yang memberikan perspektif nyata tentang tantangan dan solusi dalam pendidikan anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Kolaborasi antara praktisi dan dosen ini bukan hanya memperkaya pengetahuan mahasiswa, tetapi juga membuka wawasan baru tentang bagaimana teori dapat diterapkan dalam praktik nyata. Melalui sesi-sesi ini, mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang pendidikan inklusif, yang tentunya akan sangat berguna dalam karir mereka kelak.

Pengalaman belajar yang berharga ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam dunia pendidikan khusus di Indonesia. Universitas Negeri Malang berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan semacam ini, demi meningkatkan kualitas pendidikan dan membentuk generasi pendidik yang kompeten dan berdedikasi tinggi.