Mahasiswa Departemen Pendidikan Luar Biasa FIP Universitas Negeri Malang telah menyelenggarakan program pembuatan tempe bersama siswa tunarungu dari SLB BC Kepanjen selama dua hari berturut-turut. Program ini bukan sekadar kegiatan biasa, melainkan bagian dari upaya besar untuk mencapai beberapa tujuan mulia, termasuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta SDGs 2 tentang Pengentasan Kelaparan.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk mengembangkan keterampilan serta meningkatkan kemampuan kewirausahaan peserta didik. Selain itu, program ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari Program P5 dalam Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada pengembangan proyek berbasis komunitas dan kreativitas. Proses pembuatan tempe di SLB BC Kepanjen masih dilakukan secara manual, namun justru di sinilah letak nilai edukatifnya, di mana peserta didik dapat belajar setiap tahap proses dengan seksama.

Pada hari pertama, kegiatan dimulai dengan penuh antusiasme. Selama 4 jam, mahasiswa dan peserta didik bekerja sama dalam proses mencuci kedelai, merebusnya selama satu jam, dan kemudian mendinginkannya sebelum melepas kulit arinya. Suasana penuh kerja sama ini tidak hanya mendidik tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan peserta didik. Setelah proses pendinginan dan pelepasan kulit arinya selesai, kedelai dibiarkan difermentasi selama 20 jam, menciptakan antisipasi akan hasil dari kerja keras mereka.

Hari kedua merupakan puncak dari proses pembuatan tempe. Kedelai yang telah difermentasi kemudian dicuci bersih dengan air mengalir hingga air cucian menjadi bening dan tekstur kedelai tidak lagi licin. Proses ini sangat penting untuk memastikan kebersihan dan kualitas tempe yang dihasilkan. Setelah dicuci bersih, kedelai direbus kembali selama satu jam hingga benar-benar empuk. Kedelai yang sudah empuk kemudian ditiriskan pada wadah yang dilapisi kain untuk menyerap air dan mempercepat proses pengeringan serta pendinginan. Tahap akhir dari proses pembuatan adalah pengemasan produk tempe. Setiap bungkus tempe berisi 120 gram dan dijual dengan harga Rp2.500,00.

Melalui program ini, mahasiswa dan peserta didik belajar banyak hal yang sangat berguna. Mereka tidak hanya belajar tentang proses pembuatan tempe, tetapi juga tentang pentingnya konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, sesuai dengan tujuan SDGs 12. Selain itu, dengan memproduksi makanan yang bernutrisi seperti tempe, mereka turut berkontribusi dalam upaya mengentaskan kelaparan, selaras dengan tujuan SDGs 2.

Program ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kepada peserta didik konsep kewirausahaan yang bisa mereka kembangkan di masa depan. Dengan menjual tempe hasil produksi mereka sendiri, peserta didik dapat merasakan langsung manfaat dari kerja keras mereka, sekaligus belajar tentang manajemen usaha sederhana.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen pembelajaran yang berharga bagi mahasiswa dan peserta didik, tetapi juga mengajarkan mereka nilai-nilai penting tentang kerja sama, ketekunan, dan tanggung jawab. Universitas Negeri Malang berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang bermanfaat seperti ini, yang tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.